. Ir. Dheka Esti Rahayu: November 2012

Ir. Dheka Esti Rahayu

ditujukan untuk semua para pembaca yang selalu mengapresiasikan dirinya dalam cinta

Tentang Mereka dan Dia, bagi ku, di hadapan-Mu

Aku melihatnya.. setiap kali dia pandangi aku dan rasakan hangatku..
Aku mengingatnya.. setiap pagi dan rekahan senyum itu
memang berbeda, semua keadaan tak akan pernah menjadi sama
Termasuk dia.. manusia yang terpilih untuk menjadi bagianku
Memang beda, perasaan ini memang nyata
Tapi mengapa sungguh memberat dan kaku untuk dituangkan lagi?
Seakan semua pijakan yang selama ini mendasari hubungan ini bisa mengental dan mengeras..
Oh Tuhan.. aku memang tak pernah tau rencana yang Kau buat
Tapi sekali lagi, aku hanya tidak ingin menyakiti
Kejenuhan ini.. bukan. Bukan rasa jenuh. Tapi.. ini adalah sebuah kerinduan akan masa-masa itu..
Masa dimana aku dan dia berjalan beriringan dan semua menjadi cerah
Bukan seperti ini. Yang saling menjaga dan terlalu menjaga
Sampai tak ada sepatah kata pun yang dituangkan selain kata-kata cinta juga rindu
Aku.. aku tak pernah menyesali apa yang telah terjadi saat ini. Aku hanya merasa kehilangan akan apa yang telah aku dapat sebelumnya..
Dia ada untuk mencerahkan lagi jiwa yang pernah merasa sangat mati ini
Yang mungkin sudah terlalu pudar untuk kembali dibuat nyata
Tuhan.. seandainya pun kelak ku tak bisa buat dia bahagia, kali ini saja.. hanya kali ini aku ingin buatnya bangkit lagi, seperti apa yang telah ku buat dulu
Dan.. setelah itu, mungkin aku ingin dia menjadi suatu yang bisa diterima dunia..
Aku tau aku tak pantas menghakimi siapa pun di sini, yang aku tau dan yang aku mengerti.. dia memang berbeda..
Dia ada hanya untuk dunia nya sendiri..
Dia mencoba memasukan ku berulang kali hingga dia mengerti, dia lah yang sebenarnya tak sengaja masuk ke dunia ku
Dunia yang aku maksud di sini adalah sifat dan budaya dalam keseharian ku
Yang aku ceritakan di sini hanya sebatas yang ku tau dan aku sadar dan paham betul, jika apa yang aku ketahui tak sebanyak yang mereka ketahui..
Tapi, apa salah Tuhan?
Apa salah jika aku menginginkan dia seperti yang aku mau?
Yang aku pikir itu lebih positive dan bermanfaat ketimbang dia yang sekarang?
Aku sedih melihatnya yang selalu berada dalam bayang-bayang keterpurukkan masalalu seperti ini..
Aku khawatir, aku takut dia akan terus seperti ini..
Aku hanya menginginkan yang terbaik untuk nya
Aku ingin dia bisa mendapatkan yang sepantasnya
Minimal yang orang lain dapatkan
Aku mencintainya Tuhan..
Aku mencintainya karena aku mencintai-Mu..
Tak ada yang aku tuntut darinya.. karena aku mengenalnya lebih dari itu
Aku menyukainya dari sikap dan sifat naturalnya
Tapi tidak hanya aku yang berada di sekelilingnya.. ada mereka
Para manusia yang hanya bisa bicara di balik dinding
Mereka menghakiminya bak orang aneh yang tersasar dalam wahana teknologi
Miris.. sungguh nanar mata ku setiap kali aku dengar dan lihat itu dalam bayang kelabu
Sekali ini saja.. aku mohon Tuhan..
Aku minta beri aku petunjuk entah lewat apapun itu bentuknya
Aku.. aku hanya manusia yang sering kali kehabisan akal dan ide untuk itu
Bahkan, aku pun sering lupa bagaimana caranya untuk menangis disaat sebagian dunia ini mengajak ku tertawa, dan sebagian lain memaksaku untuk menangis
Aku hanya tak akan pernah rela, jika mereka yang sepantasnya ku bagi bahagia. Malah justru turut berduka saat ku keluarkan air mata
Hanya seorang pengecut, yang terus menerus larut dalam kesedihan
Memang penyesalan itu selalu terlambat untuk disadari,
Tapi untuk apa sebuah kesadaran tanpa usaha untuk merubahnya?
Tak ada lagi ungkapan ‘coba saja, jika..’ atau ‘dulu..’
Yang hanya ada saat ini dan hari esok
Semua kegagalan masalalu beserta antek-anteknya, hanya patut tertulis sebagai kenangan..
Tuhan.. jika pun suatu hari nanti Kau benar-benar inginkan aku tuk kembali, sebelum hari itu.. aku inginkan sesuatu
Untuk ayah..
aku tau begitu mulianya beliau di sana..
Begitu gelisahnya saat dia harus mengantarkan aku di ujung jalan itu
Begitu khawatirnya dia saat melihat ku menjalani hari baru di sini
Sedang dia tak pernah sekali pun berusaha berkata bahwa dia menyayangiku
Atau pun sekali saja dia ucapakan “selamat ulang tahun” disaat usia ku bertambah
Yang dia tau, dia percaya bahwa aku bisa melakukannya sendiri
Bahwa sudah saatnya aku menata hidup baru di sini
Bahwa aku adalah putrinya yang beliau kasihi walau dengan tanggung jawab tinggi
Aku sayang dia Tuhan.. aku begitu menyayanginya
Setiap kali ku lihat photo keluarga dan kenangan sebelum photo itu diambil
Sungguh ku rindukan saat-saat itu Tuhan..
Untuk bunda..
Aku.. aku tak bisa mendeskripsikan kata-kata yang ingin aku sampaikan
Setiap kali ku ingat.. dan saat mengetik secarik cerita ini pun air mata ku menets deras dan sesak
Aku.. aku sayang bunda..
Aku kangen bunda..
Aku kangen dimarahi disetiap pagi jika ku telat bangun tidur
Dan semarah-marahnya, dia tak pernah sekali pun membenci ku
Segelas susu dan beberapa roti juga nasi di kotak makan selalu sudah siap di meja makan..
Aku rindu untuk mencium tangan mu bunda.. aku rindu untuk berpamitan dan meminta uang saku padamu dengan memanja..
Bahkan hingga ku duduk di bangku SMA, saking cemas dan khawatirnya jika aku sakit, sering kali kau suapi aku ditengah malam saat ku sedang mengerjakan pr ku
Aku rindu bunda..
Aku rindu saat aku menjahilimu saat kau memasak..
Aku rindu berbagi tawa dengan mu
Tak ada yang dapat menyamai dirimu di sini bunda
Kau lah satu-satunya wanita sempurna yang perah ku kenal
Kau tak pantas untuk bersusah-susah di sana sedang ku bersenang-senang di sini
Aku akan berusaha juga bunda
Akan ku bawa gelar sarjana teknik saat ku pulang 4 tahun nanti
Akan ku bahagiakan engkau dan mengajak kau ke tempat yang kau sukai
Akan ku belikan engkau dengan semua benda dengan warna kesukaan mu
Akan ku hiasi segala penjuru rumah dengan mawar merah kesukaanmu
Tapi yang paling penting adalah akan ku bagi seluruh cinta, kasih, juga sisa waktu ku untuk tetap membuatmu tersenyum..
Aku takut bunda, jika suatu saat Tuhan memanggil ku, aku tak bisa merasakan pelukan terakhirmu..
Aku takut bunda, jika suatu saat aku merasa sangat sakit dan tak ada yang mengerti aku sebaik kau merawatku
Aku.. aku sayang kau bunda..
Tuhan.. telah begitu banyak rangkaian kata ini..
Tapi hanya sedikit saja yang dapat mewakili perasaan ku
Tapi yang aku tau
Inilah cara ku untuk mengungkapakm sesuatu
Bukan lagi dengan amarah eperti dulu, tapi dengan keihklasan dan tetap berpikir ke arah yang sepatutnya

teruntyk semut item

dear sahabat semut ku..
sudah lebih dari 2 tahun lamanya Tuhan memperkenalkan kita satu sama lain.. 732 hari sudah kita lalui bersama.. dan lebih dari 17568 jam kita habiskan dalam canda..
sahabat.. percayakah kau akan takdir?
Yah itu lah yang Tuhan Aselalu janjikan pada setiap umat-Nya. Perjanjian saat kita dilahirkan ke dunia, bahkan semenjak Ia meniupkan ruh dalam usia ke-4 bulan kita dalam kandungan bunda.
Satu per satu hal kita pelajari di dunia. Berkedip, melihat, mendengar, merasa, dan menanggapi. Bahkan, demi masa depan anaknya, orang tua kita sudi untuk bersusah payah bekerja siang dan malam, apapun mereka lakukan, selama itu halal dan bisa untuk mencukupi kebutuhan keseharian kita..
Bertahun sudah berlalu, sampai kita beranjak remaja dan dewasa. Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berbeda. Lebih mengerti dan peduli. Lebih berhati bijak dalam menanggapi. Dan lebih berpikir untuk apa dan apa tujuan kita hidup di dunia ini..
Jutaan dan puluhan juta tak sengaja kita habisakan untuk menempuh pendidikan sampai saat ini. Tanpa berpikir ulang, orang tua kita mendukung apa yang kita cita-citakan selama itu positive, apapun mereka akan lakukan demi melihat anaknya berada pada barisan sarjana dan eksekutive muda.
Siang yang panas dan malam yang dingin, mereka habiskan untuk lebih berusaha lagi untuk memenuhi kebutuhan kita. Karena mereka tahu kebutuhan kita akan berbeda. Jauh lebih berkali lipatnya dibandingkan beberapa tahun sebelumnya..
Satu hal yang tidak mereka ingin lakukan adalah, gagal untuk menjadikan anaknya seorang yang jauh lebih baik darinya. Meski kadang apa yang mereka lakukan membuat perasaan kita sakit bahkan pernah menangis..
Sesungguhnya, mereka hanya ingin melihat kita sukses. Bukan hanya duduk terpampang sebagai mahasiswa. Tapi, untuk menjadi orang yang bisa berguna, bermanfaat, dan menghasilkan sesuatu yang berharga untuk bersama. Karena mereka selalu ingat akan takdir dan usia yang tidak lagi muda. Sebisa apapun mereka coba untuk mencukupi itu semua, diusia mereka yang menginjak masa pensiun. Karena mereka khawatir, jika suatu saat mereka sudah tidak bisa lagi mencukupi yang semestinya..
Sahabat.. pernahkah kalian lihat mereka sedang berpikir keras? Atau menangis disela doa yang mereka sampaikan kepada Tuhan? Miris rasanya untuk kembali meminta.. karena kita belum apa-apa. Belum bisa memberi untuk membalas jasa mereka. Dan itu tak apa baginya..
Satu hal yang mereka minta, untuk kita tetap belajar dan serius dalam menggapai cita-cita kita. Satu hal yang dari sejak kita duduk di bangku taman kanak-kanak mereka pinta. Satu hal yang kadang membuat kita jenuh untuk melakukannya. Dan satu hal yang sangat mereka banggakan dikalla kita berhasil nantinya..
Berhasil bukan dalam arti kita menduduki di tingkat teratas prestasi. Tapi berhasil untuk membuat mereka bahagia.. bahagia yang dari dulu mereka haturkan kepada Tuhan, semoga anaknya berhasil dalam kehidupan dunia dan akhirat-Nya..
Sahabat.. mungkin kita sering merasa kesal bahkan marah saat mereka tak bisa menjadi yang kita inginkan. Taukah? Sebenarnya mereka pun menyesal, sangat menyesal untuk tak bisa selalu memberikan apa yang kita inginkan. Karena mereka hanya ingin mendidik, agar anak-anaknya tidak menghamburkan dan menyia-nyiakan apa yang telah mereka percayakan untuk kalian miliki. Dan untuk belajar lebih menghargai, menghormati, serta menjaga apa yang telah kita miliki. Karena mereka hanya khawatir, jikalau suatu saat mereka tidak bisa memenuhinya lagi..
Waktu ini selalu akan terus berjalan sahabat.. usia mereka akan lebih menua lagi. Sedang mereka masih memeiliki tanggung jawab untuk adik-adik kita yang masih membutuhkan pendidikan.. sering diantara kita berpikir, mengapa Tuhan menciptakan kita lebih dahulu ketimbang adik-adik kita? Yakin lah, itu karena Tuhan percaya jika kita, umatnya, bisa dan mampu untuk meringankan beban orang tua kita.. begitu pun mereka, orang tua kita, selalu memberikan kita yang lebih baik. Untuk apa? Agar kita bisa merasakan yang lebih baik dan mencontohkannya kepada adik-adik kita nanti..
Semua upaya itu mereka lakukan dengan harapan agar kita suatu saat dapat membantu mereka. Sedikit saja, agar bisa melegakan dan merelaksasikan pundak mereka yang sudah terkuras energinya puluhan tahun lalu untuk memberikan yang lebih baik untuk kita..
Lakukanlah sahabat, lakukanlah dengan ikhlas. Dengan kebijaksaan kalian yang sudah lebih matang dibanding belasan tahun yang lalu.. anggap lah itu semua untuk beribadah dan untuk mengharapkan keridhoan-Nya..
Perjuangkanlah sahabat.. untuk mereka yang mengasihimu dengan penuh cinta, penuh bijaksana, penuh pengorbanan, dan penuh perjuangan untuk merawat kita hingga kita bisa duduk sebagai mahasiswa di tempat ini.. tempat yang sengaja Tuhan berikan untuk kita lebih bisa menjadi kita yang lebih baik. tempat yang sudah direncanakan oleh-Nya dari semenjak kita dipercayakan untuk hidup di dunia..
Bumi ini sudah terlalu tua.. dan suatu saat akan habis energinya. Begitupun kita, entah kapan tapi itu pasti. Suatu kepastian yang telah Ia tetapkan.. dan tak bisa diduga, kapan akan berlangsungnya.. untuk itulah kita dibekali ilmu dan iman, agar kita bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya lagi..
Sahabat.. banyak sekali yang ingin aku sampaikan untuk kalian. Walau kini kita berada dalam kejauhan, dan tak pernah tau kapan kita akan dipertemukan. Aku khawatir sahabat, jika di sini ku tak dapati sosok yang seperti kalian. Karena kenyamanan itu tak bisa dibuat-buat. Dan ini tulus dari dalam hatiku..
Ingat terus pesan ku ya sahabat sahabat semut ku..
Jika kita ingin memdapatkan yang lebih, berbuat lebihlah untuk apa yang ingin kita dapatkan tersebut. Tuhan Maha Pendengar, dan Ia tidak pernah tertidur. Jaga selalu iman dan ibadah kalian, disaat tersulit apapun. Jangan biarkan lingkungan berbeda di sekitar kalian, membuat kalian lupa untuk apa Tuhan pilihkan tempat itu untuk mu sahabat.. jadilah kalian yang selalu aku rindukan, berjanjilah untuk tidak menangisi dunia lagi. Karena air mata kalian terlalu berharga untuk dunia yang penuh dengan kepalsuan ini. Jadilah kalian yang selalu aku ingat saat air mata ku terkucur sehabis sesuatu membuatku menangis. Karna dulu, hanya kalian lah yang bersedia meminjamkan bahu untuk ku bersandar, menangis dan melupakan masalah yang membuatku bersedih. Jadilah kalian yang selalu aku doakan setiap kali ku bersujud di hadapan-Nya, agar kelak kita dipertemukan lagi dalam keadaan yang lebih baik lagi..
Sahabat.. berjanjilah untuk memegang terus prinsip dan tekad mu untuk terus maju. Aku sangat tau, kalian adalah sosok yang pantang menyerah. Aku tau, seberapa kali pun kalian terjatuh, kalian bisa untuk bangun dan berlari lagi.. dan hari inilah buktinya..
Kenang.. dan kenanglah selalu saat-saat terbaik kita. Seragam SMA dan pakaian pramuka, tempat hangout dan makanan yang sering kita pesan.. deby.. masih soto dengan kulit ayamnya.. isni.. masih dengan jangan pakai sayuran dan bawangnya.. indri masih dengan jangan ada bawang goring dan seledrinya.. lira.. masih dengan keju dan bubbles nya.. widhi.. masih dengan kue-kue mungil buatan ibunya.. dan aku.. aku yang selalu jadi sasaran kalian untuk soal sayur dan bawang goringnya haha
Dan setiap bel pagi belum berbunyi.. lira sering ke kelas ku dan berkata: “”dhekaa, sakit peruut :3..” atau indri kalau bĂȘte nya udah kronis pasti sms: “haii dhekaa” atau “lagi ngapain dheka..?” atau basa-basi: “selamat malam J” .. atau widhi yang sms jarang banget balesnya karena sibuk dengan timeline nya.. isni yang sangat berhati mulia untuk menjemput kita kalau kita ngga ada motor.. dan deby yang nggak pernah absen dari beranda ku.. haha sepi rasanya jika tiba-tiba semua itu tinggalah kenangan yang akan kembali terulang jika suatu saat kita dipertemukan kembali..

welcome to the new world