dear sahabat semut ku..
sudah lebih dari 2 tahun lamanya Tuhan
memperkenalkan kita satu sama lain.. 732 hari sudah kita lalui bersama.. dan
lebih dari 17568 jam kita habiskan dalam canda..
sahabat.. percayakah kau akan takdir?
Yah itu lah yang Tuhan Aselalu janjikan pada setiap
umat-Nya. Perjanjian saat kita dilahirkan ke dunia, bahkan semenjak Ia
meniupkan ruh dalam usia ke-4 bulan kita dalam kandungan bunda.
Satu per satu hal kita pelajari di dunia. Berkedip,
melihat, mendengar, merasa, dan menanggapi. Bahkan, demi masa depan anaknya,
orang tua kita sudi untuk bersusah payah bekerja siang dan malam, apapun mereka
lakukan, selama itu halal dan bisa untuk mencukupi kebutuhan keseharian kita..
Bertahun sudah berlalu, sampai kita beranjak remaja
dan dewasa. Tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang berbeda. Lebih mengerti
dan peduli. Lebih berhati bijak dalam menanggapi. Dan lebih berpikir untuk apa
dan apa tujuan kita hidup di dunia ini..
Jutaan dan puluhan juta tak sengaja kita habisakan
untuk menempuh pendidikan sampai saat ini. Tanpa berpikir ulang, orang tua kita
mendukung apa yang kita cita-citakan selama itu positive, apapun mereka akan
lakukan demi melihat anaknya berada pada barisan sarjana dan eksekutive muda.
Siang yang panas dan malam yang dingin, mereka
habiskan untuk lebih berusaha lagi untuk memenuhi kebutuhan kita. Karena mereka
tahu kebutuhan kita akan berbeda. Jauh lebih berkali lipatnya dibandingkan
beberapa tahun sebelumnya..
Satu hal yang tidak mereka ingin lakukan adalah,
gagal untuk menjadikan anaknya seorang yang jauh lebih baik darinya. Meski
kadang apa yang mereka lakukan membuat perasaan kita sakit bahkan pernah
menangis..
Sesungguhnya, mereka hanya ingin melihat kita
sukses. Bukan hanya duduk terpampang sebagai mahasiswa. Tapi, untuk menjadi
orang yang bisa berguna, bermanfaat, dan menghasilkan sesuatu yang berharga
untuk bersama. Karena mereka selalu ingat akan takdir dan usia yang tidak lagi
muda. Sebisa apapun mereka coba untuk mencukupi itu semua, diusia mereka yang
menginjak masa pensiun. Karena mereka khawatir, jika suatu saat mereka sudah
tidak bisa lagi mencukupi yang semestinya..
Sahabat.. pernahkah kalian lihat mereka sedang
berpikir keras? Atau menangis disela doa yang mereka sampaikan kepada Tuhan?
Miris rasanya untuk kembali meminta.. karena kita belum apa-apa. Belum bisa
memberi untuk membalas jasa mereka. Dan itu tak apa baginya..
Satu hal yang mereka minta, untuk kita tetap
belajar dan serius dalam menggapai cita-cita kita. Satu hal yang dari sejak
kita duduk di bangku taman kanak-kanak mereka pinta. Satu hal yang kadang
membuat kita jenuh untuk melakukannya. Dan satu hal yang sangat mereka
banggakan dikalla kita berhasil nantinya..
Berhasil bukan dalam arti kita menduduki di tingkat
teratas prestasi. Tapi berhasil untuk membuat mereka bahagia.. bahagia yang
dari dulu mereka haturkan kepada Tuhan, semoga anaknya berhasil dalam kehidupan
dunia dan akhirat-Nya..
Sahabat.. mungkin kita sering merasa kesal bahkan
marah saat mereka tak bisa menjadi yang kita inginkan. Taukah? Sebenarnya
mereka pun menyesal, sangat menyesal untuk tak bisa selalu memberikan apa yang
kita inginkan. Karena mereka hanya ingin mendidik, agar anak-anaknya tidak
menghamburkan dan menyia-nyiakan apa yang telah mereka percayakan untuk kalian
miliki. Dan untuk belajar lebih menghargai, menghormati, serta menjaga apa yang
telah kita miliki. Karena mereka hanya khawatir, jikalau suatu saat mereka
tidak bisa memenuhinya lagi..
Waktu ini selalu akan terus berjalan sahabat.. usia
mereka akan lebih menua lagi. Sedang mereka masih memeiliki tanggung jawab
untuk adik-adik kita yang masih membutuhkan pendidikan.. sering diantara kita
berpikir, mengapa Tuhan menciptakan kita lebih dahulu ketimbang adik-adik kita?
Yakin lah, itu karena Tuhan percaya jika kita, umatnya, bisa dan mampu untuk
meringankan beban orang tua kita.. begitu pun mereka, orang tua kita, selalu
memberikan kita yang lebih baik. Untuk apa? Agar kita bisa merasakan yang lebih
baik dan mencontohkannya kepada adik-adik kita nanti..
Semua upaya itu mereka lakukan dengan harapan agar
kita suatu saat dapat membantu mereka. Sedikit saja, agar bisa melegakan dan
merelaksasikan pundak mereka yang sudah terkuras energinya puluhan tahun lalu
untuk memberikan yang lebih baik untuk kita..
Lakukanlah sahabat, lakukanlah dengan ikhlas.
Dengan kebijaksaan kalian yang sudah lebih matang dibanding belasan tahun yang
lalu.. anggap lah itu semua untuk beribadah dan untuk mengharapkan
keridhoan-Nya..
Perjuangkanlah sahabat.. untuk mereka yang
mengasihimu dengan penuh cinta, penuh bijaksana, penuh pengorbanan, dan penuh
perjuangan untuk merawat kita hingga kita bisa duduk sebagai mahasiswa di
tempat ini.. tempat yang sengaja Tuhan berikan untuk kita lebih bisa menjadi
kita yang lebih baik. tempat yang sudah direncanakan oleh-Nya dari semenjak
kita dipercayakan untuk hidup di dunia..
Bumi ini sudah terlalu tua.. dan suatu saat akan
habis energinya. Begitupun kita, entah kapan tapi itu pasti. Suatu kepastian
yang telah Ia tetapkan.. dan tak bisa diduga, kapan akan berlangsungnya.. untuk
itulah kita dibekali ilmu dan iman, agar kita bisa memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya lagi..
Sahabat.. banyak sekali yang ingin aku sampaikan
untuk kalian. Walau kini kita berada dalam kejauhan, dan tak pernah tau kapan
kita akan dipertemukan. Aku khawatir sahabat, jika di sini ku tak dapati sosok
yang seperti kalian. Karena kenyamanan itu tak bisa dibuat-buat. Dan ini tulus
dari dalam hatiku..
Ingat terus pesan ku ya sahabat sahabat semut ku..
Jika kita ingin memdapatkan yang lebih, berbuat lebihlah
untuk apa yang ingin kita dapatkan tersebut. Tuhan Maha Pendengar, dan Ia tidak
pernah tertidur. Jaga selalu iman dan ibadah kalian, disaat tersulit apapun.
Jangan biarkan lingkungan berbeda di sekitar kalian, membuat kalian lupa untuk
apa Tuhan pilihkan tempat itu untuk mu sahabat.. jadilah kalian yang selalu aku
rindukan, berjanjilah untuk tidak menangisi dunia lagi. Karena air mata kalian
terlalu berharga untuk dunia yang penuh dengan kepalsuan ini. Jadilah kalian
yang selalu aku ingat saat air mata ku terkucur sehabis sesuatu membuatku
menangis. Karna dulu, hanya kalian lah yang bersedia meminjamkan bahu untuk ku
bersandar, menangis dan melupakan masalah yang membuatku bersedih. Jadilah
kalian yang selalu aku doakan setiap kali ku bersujud di hadapan-Nya, agar
kelak kita dipertemukan lagi dalam keadaan yang lebih baik lagi..
Sahabat.. berjanjilah untuk memegang terus prinsip
dan tekad mu untuk terus maju. Aku sangat tau, kalian adalah sosok yang pantang
menyerah. Aku tau, seberapa kali pun kalian terjatuh, kalian bisa untuk bangun
dan berlari lagi.. dan hari inilah buktinya..
Kenang.. dan kenanglah selalu saat-saat terbaik
kita. Seragam SMA dan pakaian pramuka, tempat hangout dan makanan yang sering
kita pesan.. deby.. masih soto dengan kulit ayamnya.. isni.. masih dengan
jangan pakai sayuran dan bawangnya.. indri masih dengan jangan ada bawang
goring dan seledrinya.. lira.. masih dengan keju dan bubbles nya.. widhi..
masih dengan kue-kue mungil buatan ibunya.. dan aku.. aku yang selalu jadi
sasaran kalian untuk soal sayur dan bawang goringnya haha
Dan setiap bel pagi belum berbunyi.. lira sering ke
kelas ku dan berkata: “”dhekaa, sakit peruut :3..” atau indri kalau bête nya
udah kronis pasti sms: “haii dhekaa” atau “lagi ngapain dheka..?” atau
basa-basi: “selamat malam J”
.. atau widhi yang sms jarang banget balesnya karena sibuk dengan timeline
nya.. isni yang sangat berhati mulia untuk menjemput kita kalau kita ngga ada
motor.. dan deby yang nggak pernah absen dari beranda ku.. haha sepi rasanya
jika tiba-tiba semua itu tinggalah kenangan yang akan kembali terulang jika
suatu saat kita dipertemukan kembali..
0 komentar:
Posting Komentar