. Ir. Dheka Esti Rahayu: Camar Oh Camar

Ir. Dheka Esti Rahayu

ditujukan untuk semua para pembaca yang selalu mengapresiasikan dirinya dalam cinta

Camar Oh Camar

sepeninggal senja ku bercerita.. mungkin suatu prasangka akan segera tersemaikan. baik manis atau pahitnya rasa, ku rasa hanya sebuah canda belaka. suatu ketika camar itu hinggapdi pohon cemara. melirik arti dedaunan bisu, yang sebenarnya sedang perhatikan, bagaimana dan mengapa ia hinggap seorang diri? camar yang lugu tiada menau bagaimana arti kicauan yang mungkin sedang memperolok dirinya. atau mungkin dia hanya membiarkan, karna dia tidak ingin menjadi dunia kelabu yang kasihan. dunia gerdsang, begitu dipikirannya. tiada air mengalir sepanjang mata memandan dalm lembah kusam atau cakrawala pantai. ribiuan mil samudra terasa beku, tiada berguna..

Csamar.. Hei Camar.. apakah hatimu sudah menjadi parit yang sempit yang dipenuhi oleh bvebatuan? tidakkah kau pandang hijaunua lembah pagi, semerbaknya mawar biru sore, sedap malam pada senja.. sedang kau tidak sama skali berbagung dengan kawanan mu untuk menaburkan wangi sore.. camar yang ekspresif tidak bisa menjawab pertanyaan bahkan dari hatinya skalipun.atau ia hanya ragu, apakah iya dia masih berada dalam tengah kehiduopan yang nyata. entahlah.. yang ia tahu hanya ia dan lembah hijau gersangnya (?)

Camar.. Oh Camar..
sepeninggal senja ia hanya berdiri terpaku, sendiri, dan bisu. ia hanya berputar sekitar tanah yang berbatu yang tadinya dipenuhi rerumputan hijau, kini tidak lagi. ia hanya teringat tentang senja.. yang indah juga mati. di san ia terbang tinggi, bernyanyi, tertawa, dan tidak sendiri.. udara sejuk dan damai, begitu yang diingatnya.. dan apakah yang ia lakukan kini? hanya diam, tak ada satu pembicaraan pun yang terdengar. kadang setetes airmata bersinggah di sayap birunua.

Camar.. Oh Camar
dia tidak mengerti apa yang dikiranya sebuah sepi..dia tidak bicara sebelum hari berganti pagi dan ia tak akan pergi sebelum keinginannya terpenuhi.

Camar.. Oh Camar..
di tangkai muda ia singgahkan kaki.. di bawah terik ia berdendang dan menari.. tapi tak ada satupun yang dapat ia bagi

Camar.. Oh Camar..
ketulusan hatinya membuatnya tak kenal benci..memaafkan namun sebenarnya masih sangat tersakiti
tapi ia akan selalu tersenyum ceria dan bernyanyi.. :)

                                                                                  21 Februari 2012

1 komentar:

saya dedikasikan untuk semua sahabat-sahabat saya

 

Posting Komentar

welcome to the new world