. Ir. Dheka Esti Rahayu: CINTA ITU...? LUAR BIASA :)

Ir. Dheka Esti Rahayu

ditujukan untuk semua para pembaca yang selalu mengapresiasikan dirinya dalam cinta

CINTA ITU...? LUAR BIASA :)


CINTA ITU, LUAR BIASA
Oleh: Dheka Esti Rahayu

Cinta.. apa lagi yang bisa aku tulis untuk mewakilkan kata itu? Sedang semua kejadian yang t’lah berlalu sudah cukup jelas dan menyadarkan ku. Jika cinta itu tidak lah serumit yang aku perkirakan di hari yang lalu. Di hari itu, hari yang jenuh untuk menatap masa depan. Karena aku ingin menatapnya hanya dengan dia. Ya. Orang itu. Dia yang t’lah mengambil sedikit banyak hal tentang masa remaja ku. Aku habiskan dengan beberapa torehan namanya. Sangat bodoh. Ketika saat ini. Saat aku telah bersama dia. Bukan orang yang sama. Namun aku merasa sangat hidup. Dia membuatku terasa sangat hidup. Bukan. Bukan dia yang membuat ku demikian. Tapi, karena aku telah membebaskan pikiran ku dari kamu. 

Teruntuk orang pada bagian masa lalu ku,
Mungkin saat ini kamu telah berada pada masa dewasa mu. Mungkin juga kamu hanya menjauhkan diri karena kegagalan. Bukan. Bukan kegagalan. Tapi kamu tlah berhasil menjadi apa yang mereka inginkan. Itu cukup. Mungkin itu akan cukup untuk ku jika saja kamu tak menjauhi ku seperti saat ini. Terimakasih. Kata itu akan masih selalu ingin aku ucapkan padamu. Orang yang tlah mengenalkan ku pada dunia yang dingin. Bahkan terlalu dingin untuk penguin huni. Hahaha. Jika saja dan hanya jika saja kamu bisa sedikit lagi memahami. Jika dunia ini tak hanya butuh rencana dan iming-iming untuk bisa berlanjut. Tapi dunia ini butuh hidup. Warna. Dan cinta adalah bagian darinya. Aku heran. Sampai detik ini pun aku masih heran. Mengapa kita bisa sampai pada titik ini? Titik dimana kita seharusnya berada dalam jauh. Penyesalan memang selalu datang terlambat. Itu yang selalu kamu pahamkan terhadap ku. Kamu itu. Kamu itu seperti orang yang tersasar dan tak mau pergi. Rasanya aku seperti orang bodoh. Saat aku harus. Bukan. Bukan harus, tapi aku SELALU saja ingin meng-iya-kan apapun yang kau minta. Termasuk untuk menjauhi mu. Kamu. Kamu. Kamu. Kamu adalah. Dan masih adalah orang itu. Orang konyol yang argh.. aku menyukai mu dalam sadar atau tidak. Entah apa kelebihan dan kekurangan mu. Aku hanya bisa melihat mata mu. Mata tajam yang indah. Yang membuat lumer semuanya. Dan kau tau? Aku masih ingat. Aku masih mengingatnya. Tempat, baju, keadaan, benda-benda, dan semua hal tentang kamu. Meski sebenarnya, itu semua sudah tercecer rapi dalam tempat yang tak boleh ku jamah lagi. Aku.. aku bimbang. Saat semua hal ini terasa begitu terbalik. Aku sudah tak berselera lagi untuk mengikuti mau mu. Rasanya aku telah lelah dan ingin segera berbalik arah. Bukan berbalik. Mungkin aku hanya ingin berbelok ke arah yang belum pernah ku coba. Dulu. Dulu sekali. Aku sangat memisahkan apa yang disandang dalam cinta dan persahabatan. Hah.. kamu tau itu. Betapa aku tak ingin terlihat bodoh sebelumnya. Tapi ini beda. Ya memang semuanya berbeda. Kamu. Dia. Mereka. Aku. Kita semua berbeda. Tapi, seperti aku tak asing. Sangat tak asing saat melihat matanya. Kalian. Kalian memiliki mata yang hampir sama. Mata yang bisa melumerkan ku sedikit banyak seketika. Dan aku. Aku merasa ini seperti de ja vu. Oh Tuhan, apa Kau sengaja mengenalkan ku pada dunia cermin? Mereka beda, tapi sama. Tapi. Sekali lagi. Aku tak bermaksud untuk menyamaimu. Kamu ya kamu. Kamu tetap menjadi kamu yang telah membawa ku pada nya. Ya kamu. Siapa lagi? Orang yang setiap malam dan siang. Pagi dan sore. Selalu mengisi beberapa plot sms di HP ku. Simbol sms masuk yang selalu ku ingat. Simbol yang hanya untuk kamu. Hahaha kamu.. betapa istimewanya ya dirimu itu? Tapi itu dulu. Dulu. Dulu.. dulu saat kamu bisa membangkitkan semangat ku. Tapi sekarang. Kau bisa lihat kan? Aku MASIH TETAP HIDUP !  walau aku bukan bersama mu lagi. Aku masih menjadi diriku yang dulu. Mungkin lebih kuat dari itu. Sekali lagi. Terimakasih ya. Karena berkat kamu yang selalu menarik ulurkan perasaan ku yang tak pernah sekalipun terkontaminasi oleh orang lain saat aku bersama mu ini, pernah kau hancurkan. Tapi berkat itu. Berkat kebiasaan bodoh mu itu. Aku merasa resistant. Aku mati rasa. Kamu harus tau itu! Aku pernah mati rasa. Hingga aku putuskan untuk tak sama skali menghubungimu dalam beberapa tahun belakangan ini. Puas kan kamu? Haha seharusnya kamu puas. Karena dengan begitu. Kau akan leluasa bebasnya untuk mendekati siapa pun. Tapi tenang saja. Di sini aku tak sendiri. Aku mempunyai banyak bingkisan indah yang ahh. Sepertinya kau belum diberi kesempatan untuk mencicipinya. Begitu banyak teman. Dan yang paling penting adalah calon teman hidup ku. Mungkin, suatu saat aku akan kenal kan kau dengan-nya. Dengan status yang mungkin sudah berbeda. Mungkin gelar ‘suami ku’ sudah jatuh di tangannya. Mungkin dia sudah halal menggandeng ku. Dan kau harus lihat itu. Kau harus lihat betapa bahagianya aku. Hidup ku. Dan masa depan ku. Dan skali lagi aku ucapkan. Terimakasih. Karena berkat kamu. Aku jadi bisa mengenal cinta seluruhnya dengan mencintai orang yang mencintai ku. Dan tak luput untuk menyayangi orang yang menyayangi ku atau pun yang tak sama sekali menyayangi ku. Karena aku bukan kamu. Aku bukan orang sperti mu! Yang hanya bisa mempermainkan perasaan seperti kau membuat lollipop. Kau campurkan seluruh warna menjadi satu. Kau dingin kan hingga keras. Lalu tanpa sadar. Kau menjatuhkannya hingga ia hancur. Haha. Bicara soal lollipop. Seperti aku mulai mengingat sesuatu tentang benda itu. Bukan. Bukan hanya sekedar benda atau camilan. Itu adalah sebuah panggilan. Sebutan, ataupun julukan. Yang aku sangat merasa bangga karena kau menyebutkannya untuk memanggil ku. Iya kan? Setiap pagi. Ingat. Ya, aku mengingatnya. Kau ucapkan ”pagi lollipop J” tak lupa dengan emote smiley mu itu. Itu setiap hari. Setiap aku baru membuka mata dan HP ku. Dan aku pasti langsung semangat untuk pergi ke sekolah. Sekolah. Ya. Tempat itu. Belakang sekolah ku. Ingat. Ya, aku mengingatnya. Kau datang dan aku menunggu mu di belakang sekolah ku! Kamu. Beat mu. Mata mu. Dan mata itu lagi. Mata yang menghipnotis ku hingga aku terjatuh dalam sadar. Pagi yang selalu dimulai dengan manis. Semanis lollipop. Ya.. mungkin itu saja. Sedikit tentang “dahulu”. Tunggu. Tunggu sebentar. Aku masih ingin bercerita yang lainnya. Sepertinya masih ada yang aku ingat lagi. Dompet louis vuition, gantungan kunci dolphin, fiendish snake, gelang kabel, miniature ishai, gambar instalasi listrik, ahh apa lagi ya? Ku kira aku sudah mulai lupa. Maaf. Aku bukan sengaja ingin melupakannya loh. Tapi memang benar-benar lupa. Oiya.... nasi uduk dan 3 permen kiss. Bakwan goreng, tempe goreng. Aku ingat :’) .. hmm dulu itu manis ya. Tapi kenapa sekarang bagini? :’)  jika saja kamu bisa sedikit mengerti apa makna cinta dan persahabatan yang sebenarnya. Kau mungkin hanya malu untuk kembali lagi. Tapi kenapa kau malu? Aku. Aku sengaja menghubungi mu di hari ulang tahun mu 7 bulan yang lalu. Dan tepat 3 hari lagi adalah ulang tahun ku. Dan mungkin ada keinginan ku untuk kau hubungi. Walau hanya berkata ‘selamat ulang tahun’. Atau seperti yang biasa kau ucapkan ‘met milad ya lollipop’. Itu. Mungkin akan mengawali semuanya lagi. Walau aku tau. Kini semuanya telah berbeda. Aku telah dengan nya. Kau mungkin tak mengenalinya. Tapi sedikit banyak, dia mengenali mu. Dan mungkin dia juga akan mengatakan hal yang sama jika bertemu dengan mu. 

Terimakasih. Dan, tentang makna cinta itu sendiri:
“Betapa memang cinta itu bisa membutakan segalanya. Sampai-sampai tak bisa membedakan atara cemburu atau curiga. Atau bahkan tak sama sekali merasa diacuhkan ketika ditinggalkan. Ketidakpedulian untuk semua yang terjadi. Oleh karena satu wajah. Wajah yang selalu masih bisa terlihat walau mata terpejam. Dan bahkan cinta itu seperti penyakit pernapasan bahkan jantung. Ketidaknormalan prilaku dan peredaran darah. Yang serasa mengalir lebih cepat dan sesak. Namun sungguh cinta itu luar biasa adanya. Maha Suci Dia Yang telah menciptakan cinta. Yan;g dapat mewakilkan seluruh rasa yang ada di dunia. Cinta itu, luar biasa J

0 komentar:

Posting Komentar

welcome to the new world