CINTA ITU, LUAR BIASA
Oleh: Dheka Esti
Rahayu
Cinta.. apa lagi yang bisa aku tulis
untuk mewakilkan kata itu? Sedang semua kejadian yang t’lah berlalu sudah cukup
jelas dan menyadarkan ku. Jika cinta itu tidak lah serumit yang aku perkirakan
di hari yang lalu. Di hari itu, hari yang jenuh untuk menatap masa depan.
Karena aku ingin menatapnya hanya dengan dia. Ya. Orang itu. Dia yang t’lah mengambil
sedikit banyak hal tentang masa remaja ku. Aku habiskan dengan beberapa torehan
namanya. Sangat bodoh. Ketika saat ini. Saat aku telah bersama dia. Bukan orang
yang sama. Namun aku merasa sangat hidup. Dia membuatku terasa sangat hidup.
Bukan. Bukan dia yang membuat ku demikian. Tapi, karena aku telah membebaskan
pikiran ku dari kamu.
Teruntuk orang pada bagian masa lalu
ku,
Mungkin saat ini kamu telah berada
pada masa dewasa mu. Mungkin juga kamu hanya menjauhkan diri karena kegagalan.
Bukan. Bukan kegagalan. Tapi kamu tlah berhasil menjadi apa yang mereka
inginkan. Itu cukup. Mungkin itu akan cukup untuk ku jika saja kamu tak
menjauhi ku seperti saat ini. Terimakasih. Kata itu akan masih selalu ingin aku
ucapkan padamu. Orang yang tlah mengenalkan ku pada dunia yang dingin. Bahkan
terlalu dingin untuk penguin huni. Hahaha. Jika saja dan hanya jika saja kamu
bisa sedikit lagi memahami. Jika dunia ini tak hanya butuh rencana dan
iming-iming untuk bisa berlanjut. Tapi dunia ini butuh hidup. Warna. Dan cinta
adalah bagian darinya. Aku heran. Sampai detik ini pun aku masih heran. Mengapa
kita bisa sampai pada titik ini? Titik dimana kita seharusnya berada dalam
jauh. Penyesalan memang selalu datang terlambat. Itu yang selalu kamu pahamkan
terhadap ku. Kamu itu. Kamu itu seperti orang yang tersasar dan tak mau pergi.
Rasanya aku seperti orang bodoh. Saat aku harus. Bukan. Bukan harus, tapi aku
SELALU saja ingin meng-iya-kan apapun yang kau minta. Termasuk untuk menjauhi
mu. Kamu. Kamu. Kamu. Kamu adalah. Dan masih adalah orang itu. Orang konyol
yang argh.. aku menyukai mu dalam sadar atau tidak. Entah apa kelebihan dan
kekurangan mu. Aku hanya bisa melihat mata mu. Mata tajam yang indah. Yang
membuat lumer semuanya. Dan kau tau? Aku masih ingat. Aku masih mengingatnya.
Tempat, baju, keadaan, benda-benda, dan semua hal tentang kamu. Meski
sebenarnya, itu semua sudah tercecer rapi dalam tempat yang tak boleh ku jamah
lagi. Aku.. aku bimbang. Saat semua hal ini terasa begitu terbalik. Aku sudah
tak berselera lagi untuk mengikuti mau mu. Rasanya aku telah lelah dan ingin
segera berbalik arah. Bukan berbalik. Mungkin aku hanya ingin berbelok ke arah
yang belum pernah ku coba. Dulu. Dulu sekali. Aku sangat memisahkan apa yang
disandang dalam cinta dan persahabatan. Hah.. kamu tau itu. Betapa aku tak
ingin terlihat bodoh sebelumnya. Tapi ini beda. Ya memang semuanya berbeda.
Kamu. Dia. Mereka. Aku. Kita semua berbeda. Tapi, seperti aku tak asing. Sangat
tak asing saat melihat matanya. Kalian. Kalian memiliki mata yang hampir sama.
Mata yang bisa melumerkan ku sedikit banyak seketika. Dan aku. Aku merasa ini
seperti de ja vu. Oh Tuhan, apa Kau sengaja mengenalkan ku pada dunia cermin?
Mereka beda, tapi sama. Tapi. Sekali lagi. Aku tak bermaksud untuk menyamaimu.
Kamu ya kamu. Kamu tetap menjadi kamu yang telah membawa ku pada nya. Ya kamu.
Siapa lagi? Orang yang setiap malam dan siang. Pagi dan sore. Selalu mengisi
beberapa plot sms di HP ku. Simbol sms masuk yang selalu ku ingat. Simbol yang
hanya untuk kamu. Hahaha kamu.. betapa istimewanya ya dirimu itu? Tapi itu
dulu. Dulu. Dulu.. dulu saat kamu bisa membangkitkan semangat ku. Tapi
sekarang. Kau bisa lihat kan? Aku MASIH TETAP HIDUP ! walau aku bukan bersama mu lagi. Aku masih
menjadi diriku yang dulu. Mungkin lebih kuat dari itu. Sekali lagi. Terimakasih
ya. Karena berkat kamu yang selalu menarik ulurkan perasaan ku yang tak pernah
sekalipun terkontaminasi oleh orang lain saat aku bersama mu ini, pernah kau
hancurkan. Tapi berkat itu. Berkat kebiasaan bodoh mu itu. Aku merasa
resistant. Aku mati rasa. Kamu harus tau itu! Aku pernah mati rasa. Hingga aku
putuskan untuk tak sama skali menghubungimu dalam beberapa tahun belakangan
ini. Puas kan kamu? Haha seharusnya kamu puas. Karena dengan begitu. Kau akan
leluasa bebasnya untuk mendekati siapa pun. Tapi tenang saja. Di sini aku tak
sendiri. Aku mempunyai banyak bingkisan indah yang ahh. Sepertinya kau belum
diberi kesempatan untuk mencicipinya. Begitu banyak teman. Dan yang paling
penting adalah calon teman hidup ku. Mungkin, suatu saat aku akan kenal kan kau
dengan-nya. Dengan status yang mungkin sudah berbeda. Mungkin gelar ‘suami ku’
sudah jatuh di tangannya. Mungkin dia sudah halal menggandeng ku. Dan kau harus
lihat itu. Kau harus lihat betapa bahagianya aku. Hidup ku. Dan masa depan ku.
Dan skali lagi aku ucapkan. Terimakasih. Karena berkat kamu. Aku jadi bisa
mengenal cinta seluruhnya dengan mencintai orang yang mencintai ku. Dan tak
luput untuk menyayangi orang yang menyayangi ku atau pun yang tak sama sekali menyayangi
ku. Karena aku bukan kamu. Aku bukan orang sperti mu! Yang hanya bisa
mempermainkan perasaan seperti kau membuat lollipop. Kau campurkan seluruh
warna menjadi satu. Kau dingin kan hingga keras. Lalu tanpa sadar. Kau
menjatuhkannya hingga ia hancur. Haha. Bicara soal lollipop. Seperti aku mulai
mengingat sesuatu tentang benda itu. Bukan. Bukan hanya sekedar benda atau
camilan. Itu adalah sebuah panggilan. Sebutan, ataupun julukan. Yang aku sangat
merasa bangga karena kau menyebutkannya untuk memanggil ku. Iya kan? Setiap
pagi. Ingat. Ya, aku mengingatnya. Kau ucapkan ”pagi lollipop J” tak lupa dengan
emote smiley mu itu. Itu setiap hari. Setiap aku baru membuka mata dan HP ku. Dan
aku pasti langsung semangat untuk pergi ke sekolah. Sekolah. Ya. Tempat itu.
Belakang sekolah ku. Ingat. Ya, aku mengingatnya. Kau datang dan aku menunggu
mu di belakang sekolah ku! Kamu. Beat mu. Mata mu. Dan mata itu lagi. Mata yang
menghipnotis ku hingga aku terjatuh dalam sadar. Pagi yang selalu dimulai
dengan manis. Semanis lollipop. Ya.. mungkin itu saja. Sedikit tentang
“dahulu”. Tunggu. Tunggu sebentar. Aku masih ingin bercerita yang lainnya.
Sepertinya masih ada yang aku ingat lagi. Dompet louis vuition, gantungan kunci
dolphin, fiendish snake, gelang kabel, miniature ishai, gambar instalasi
listrik, ahh apa lagi ya? Ku kira aku sudah mulai lupa. Maaf. Aku bukan sengaja
ingin melupakannya loh. Tapi memang benar-benar lupa. Oiya.... nasi uduk dan 3
permen kiss. Bakwan goreng, tempe goreng. Aku ingat :’) .. hmm dulu itu manis
ya. Tapi kenapa sekarang bagini? :’)
jika saja kamu bisa sedikit mengerti apa makna cinta dan persahabatan
yang sebenarnya. Kau mungkin hanya malu untuk kembali lagi. Tapi kenapa kau
malu? Aku. Aku sengaja menghubungi mu di hari ulang tahun mu 7 bulan yang lalu.
Dan tepat 3 hari lagi adalah ulang tahun ku. Dan mungkin ada keinginan ku untuk
kau hubungi. Walau hanya berkata ‘selamat ulang tahun’. Atau seperti yang biasa
kau ucapkan ‘met milad ya lollipop’. Itu. Mungkin akan mengawali semuanya lagi.
Walau aku tau. Kini semuanya telah berbeda. Aku telah dengan nya. Kau mungkin
tak mengenalinya. Tapi sedikit banyak, dia mengenali mu. Dan mungkin dia juga
akan mengatakan hal yang sama jika bertemu dengan mu.
Terimakasih. Dan, tentang
makna cinta itu sendiri:
“Betapa memang cinta itu bisa membutakan segalanya.
Sampai-sampai tak bisa membedakan atara cemburu atau curiga. Atau bahkan tak
sama sekali merasa diacuhkan ketika ditinggalkan. Ketidakpedulian untuk semua
yang terjadi. Oleh karena satu wajah. Wajah yang selalu masih bisa terlihat
walau mata terpejam. Dan bahkan cinta itu seperti penyakit pernapasan bahkan
jantung. Ketidaknormalan prilaku dan peredaran darah. Yang serasa mengalir
lebih cepat dan sesak. Namun sungguh cinta itu luar biasa adanya. Maha Suci Dia
Yang telah menciptakan cinta. Yan;g dapat mewakilkan seluruh rasa yang ada di
dunia. Cinta itu, luar biasa J”
0 komentar:
Posting Komentar