. Ir. Dheka Esti Rahayu: 1825 MALAM SILAM (Romeo dan Susanti) by Dheka Esti Rahayu

Ir. Dheka Esti Rahayu

ditujukan untuk semua para pembaca yang selalu mengapresiasikan dirinya dalam cinta

1825 MALAM SILAM (Romeo dan Susanti) by Dheka Esti Rahayu

siang itu, gemerincing wangi angin tebarkan bau kebabasan. satu-dua daun mati dan jatuh. bukan. bukan hanya dedaunan itu. melainkan reranting kering juga rapuh. lepas dari peraduan lamanya. aku. di sudut kecil dihinggapi kupu-kupu. menertawakan. gelisah. merona dan mengerut di dahi. "ada apa gerangan?". kata kupu-kupu seraya berbalik dan membisik riuh. semerbak pasir dalam pojok mata telanjang. menggerutu. "putri, tidakkah kau lihat ada kejanggalan?". ahh, rasanya aku sudah tak sanggup lagi. hanya untuk duduk dan terdiam. sementara yang lainnya berjaga. aku. ya. harus aku dan kedua kaki ku yang sudah tak normal lagi ini kah yang maju? sementara. mereka. dengan jumlah keadaan gelimangan mahkota. berjajar dan menghisap ganja di cerutu. tidak. aku tidak akan melakukan ini hanya untk aku seorang. ya, aku. berbicara pada langit dan mengadu pada rerumputan itu lebih damai rasanya. tertimbang harus ungkapkan pili di depan mu. kamu. iya kamu! yang masih saja duduk di sebelah pangkuan ibu mu itu. yang tak bisa tentukan sikap. keparat! aku terpaksa mengingatnya lagi. dia. ya, selama lantunan lagu ini kumainkan. dan selama melodi itu belum juga pindah dari hipotalamus otak ku! masih. dan masih ada kamu di situ. seorang. bukan. kamu itu seonggok pedang yang sangat menggiurkan untuk ku miliki. memiliki mu adalah suatu kebanggaan yang pernah aku rasakan. ya, pernah. pernah ku rasakan sebelum kamu beranjak dan memunggungi ku. suatu ketika aku gunakan engkau, sang pedang ku yang sangat aku banggakan. kau melangkah maju dan menusuk apel untuk ku nikmati. kau penuhi segalanya. rasa ini terus dan terus menjelagah di setiap sel dalam dendrit ku. sesak ku. kau tau? hah.. kau mungkin tau tapi kau anggap itu tak ada. sudahlah. aku anggap kau hanyalah kenangan. yang suatu saat mungkin hadir. dan mungkin lagi menghilang. ya. hilang. hilang seperti yang kau katakan saat kau memilih untuk pergi. atau apa?? ya kamu memang pergi. tapi nyatanya kau masih di sini. di tempat teristimewa mu. yang sama sekali belum pernah ada sesosok lain yang dapat menggantikannya.
teruntuk Romeo yang terhormat,
sudah lama kita tak berjumpa. apa kabar?
kau tau? mengingatmu adalah siksa. dan tetap mencintaimu adalah derita berkepanjangan!
(To Be Continue....)

0 komentar:

Posting Komentar

welcome to the new world